Posts

Showing posts from 2017
Sepertinya akan lama, mungkin selamanya

Bukan untuk dilewati saja

Ratusan kendaraan berlalu Menelusuri jalan yang tidak terlalu berliku Maukah kau kuajak menyelam lebih dalam? Melihat dedaunan yang terluka setiap harinya karena kecerobohan pengendara, seperti lupa diri, mudah saja mereka robek keutuhannya. Mempercepat kendaraan dan menyerempet dedaunan di sisi kanan atau kiri, tanpa rasa bersalah mengiringi. Maukah kau kuajak menyelam lebih dalam? Tersenyum memandangi para pengendara yang tanpa isyarat atau diminta, ia berhenti sejenak, mempersilahkan pengendara lainnya mengarungi jalan raya. Jika kudengar bisiknya, mungkin damai isi hatinya. Maukah kau kuajak menyelam lebih dalam? Atas jemari yang menydutkan satu sama lain, atas nada tinggi yang dicipta menyela kebisingan kota, atas mata yang terbelalak memancarkan murka. Jika memahami tujuan manusia yang sebenarnya, mungkin kita bisa bertingkah laku lebih mulia daripada itu. Maukah kau kuajak menyelam lebih dalam? Mendengarkan lagu-lagu yang dinyanyikan tanpa suara oleh suasana senja, tenggelam sua...

Jawaban

Melepas partikel-partikel atom yang tak kasat mata Diciptakan melalui doa-doa yang terucap oleh lisan Kupasrahkan dan kubiarkan alam yang membawa Seandainya puluhan makna benar-benar tersampaikan Apakah...?

Dear Myself,

Jangan takut, aku disitu. Sama kamu.

Terimakasih

Serangga orkestra senjaku sirna Gemericik hujan pecahkan harmonisasinya Seiring malam menyuarakan duka Resah menanti cahaya, yang kata orang, akan muncul keesokan harinya Diam seakan tak mampu berbahasa Namun tetap berjalan, semampunya Nada-nada sunyi menumbuhkan kalut di jiwa "Tenang saja," kudengar engkau berbisik lembut penuh makna, Entah darimana Sejenak kuulang-ulang bunyi suaramu Duduk bersila, meluruhkan semua ngilu Waktu seperti kabut yang menderu Tampak pun tidak, namun dinginnya menusuk yang telah lalu Segala gambar dan suara hanya tersisa dalam memori kalbu Jika harus melalui sunyi, maka akan kulalui Sapaan itu akan selalu terputar kembali, menghibur perjalanan nanti "Tenang saja," alunan itu terdengar lagi Aku melangkah menuju pagi, tidak sendiri Tidak sepi Terimakasih Illahi, atas segala memori atas harapan-harapan yang menghiasi hari by: kpc feat. pp .pp. susah dan lama mikirnya. semoga bagus dan sampai maknanya. gak galau-galau amat kan jadinya? ada s...

ketidakpastian

Perasaanku rapuh Terombang ambing ditengah luasnya lautan Disinari teriknya sang surya Lalu liku setapak tak segera tampak ujungnya Bertanya sesekali pada pemilik mentari Seakan lupa jika langit terlalu gelap untuk menerima jawabNya Hanya indah sesekali aku dengar nyanyian nurani Tertampar duri kerucut yang mengamplas senja Jika luka ini adalah kehendak Pencipta, maka akan kujalani semampunya Jika senja telah tergantikan oleh malam, masih sudikah kau mengirimkan doa? by: kpc feat. pp .pp. amplaaas?? dafuq :)) well.. anw, permainan semesta itu ya begini ini. aneh
Setelah hangus ia terbakar Habis raut wajahnya dalam sisa-sisa belukar Air mata menari seiring alunan rintik hujan satu demi satu Menumbuhkan jiwa yang baru,  berbeda dari yang sudah lalu

Ayah Bunda

Jika kamu pernah berharap pada seseorang, lalu luka karena kecewa. Jangan perlakukan harapan ayah bunda seperti orang-orang itu menyalahgunakan mimpi yang kita punya Sakitnya berlipat lipat ganda Karena kita adalah darah dan bagian dari dirinya, kenyataan atas mimpinya Hidupnya .pp. apa ayah sama ibuk sudah bahagia ya punya aku?
Terlelap sudah ia diliputi gelap Secangkir teh susah payah aku suguhkan, percuma Tersenyum ia tanpa terusik keriuhan jiwa yang sedari tadi erat mendekap Ribuan resah kuletakkan, sedikit amarah namun percuma Pecah layaknya lonceng di tengah temaram Sejenak ramai kemudian hilang pancaran jiwa Kuletakkan harapan yang sejak dulu tergenggam Jika memang ini hanya sandiwara, lebih baik aku pergi saja Percuma

sudah jadi apa kamu?

Pertanyaan "mau jadi apa kalau sudah besar nanti?" selalu berhasil mengoyak kesadaran. Pernah aku bertanya pada seorang teman dan alih-alih menjawab kita malah tertawa, kemudian menghela nafas panjang. Pandangannya menerawang, pun juga diriku. Kita sudah besar sekarang, pertanyaannya harus direvisi menjadi "sekarang sudah jadi apa kamu?". Ia tersenyum dan memiringkan kepala, aku balas dengan angkat bahu. Kita tidak tahu. Walaupun beberapa kali telah disuguhi pertanyaan gono gini dan sudah terbiasa dengan ekspresi membeku atau rasa malu, bukan berarti kita berhenti mencari apa yang dituju. Mungkin ada sedikit keinginan untuk memutar waktu sebelum dekat senja, tapi keterbatasan melukiskan hikmah bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai harapan maupun setapak langkah pertama. Kita bisa.

api

Seperti ombak yang mengajak pasir-pasirnya kembali Menyeret sejumlah memori Kita tertawa memandangi diri Menunjuk bingkai demi bingkai yang dipugar rapi Sengaja menyisakan api, tidak peduli akan harapan yang ditakdirkan mati Karena sudah berkali-kali, hingga aku mengerti Satu dua kali kita akan kembali Berbincang dan bergurau seperti dulu lagi Sejenak melupakan duniawi, duduk di ruang imaji Hanya sesekali

Keterlaluan

Kalau misal bumi bisa bicara, mungkin aku akan gila mendengarkan curahan hatinya. Keterlaluan, manusia. Kita.

gelisah

seisi jiwa terpelanting duduk resah memandangi jam dinding berharap agar tidak berpaling dasar cungkring

Kepuasan Manusia

Pertanyaan tidak berhenti menghinggapi ruang kamarku Kukunci pintu di sebelah lemari baju Seakan ruangan ini berhantu Resah hingga dini hari, aku membatu Dalam imaji, aku mengukir langit-langit Menuliskan jawaban-jawaban atas satu dua pertanyaan rumit Kesadaranku terkoyak oleh resah-resah sederhana Sayang hanya wajahnya saja yang sederhana, bukan isinya Terbuka buku-buku memori Kutelaah satu persatu, memunculkan hikmah dari nurani Apakah cukup hanya kujawab dengan kebaikan atau hikmah-hikmah? Mematikan satu dan menumbuhkan seribu pertanyaan baru Menyeru Menderu Sesak batinku

precious friends are precious

setiap orang di dunia itu butuh gita dan ira, orang yang selalu ngasih effort tanpa diminta dan sudah mengerti tanpa ditanya. - fildza makasih karena sudah kasih apresiasi :) dan mungkin juga fildza harus tau kalau semua orang butuh fildza yang selalu alert dan siap kasih warning kalau ada "sesuatu yang berbahaya". jadi, saling menjaga, supaya tidak terluka.
Lalu untuk apa melakukan jika tidak punya alasan?

Menikmati Cahaya

Matahari terselimuti awan, bersih Ia tampak putih.. atau.. memang ia berwarna putih? Cahayanya membakar semua mata yang menantang, bernyali Hangatnya menghidupi makhluk yang merunduk, tanda patuh pada Ilahi Aku lihat ke atas, terik.. panas Aku lihat ke bawah, tampak jalanku.. jelas Jika ingin kuhargai Sang Pemberi Maka tunduk dalam naungan iman aku melangkahkan kaki . pp . amiiin .. masih silau dengan kesedihan dan kebahagiaan sehingga lupa dengan makna yang diberikan Ilahi dalam tiap detik peristiwa . Apa yang seharusnya kupahami lebih dari yang tampaknya saja .

Apa itu

Jika waktu bisa berbicara Setiap detiknya ia ucapkan Satu dua tiga empat dan seterusnya Masih sanggupkah wajah melukis senyuman? Kecuali jiwa yang tenang Kecuali akal yang lupa Itu kepala akan penuh dengan perasaan khawatir, ketakutan, atau, kata orang, terkekang Merenggut kewarasan Perlukah ia bicara? Mampukah manusia menjalaninya? Jika telah tahu jawaban atas waktu dan makna, Mampukah menanggung bebannya? .pp. sometimes.. the less u know , the better tapi kita harus mencari ilmu dan pengetahuan. jadi.. gimana?

?

Bergurau aku dalam diam Sinis terlukis pada raut muka Berdiri sendiri, bungkam Ingin mengucap tapi tidak ada guna Langit bersaksi atas makna tanpa kata Deras hujan tidak membasuh muram Jika pada akhirnya aku menyerah pada semesta Sudikah kau bergegas datang saat aku tenggelam?

Perjalanan

Terang Kilauan cahaya Kini neon telah mendunia Mengaburkan gemintang yang hadir dengan terangnya Tahukah? Berada pada titik terang tidak selalu sebuah jawaban Tenggelam dalam gemerlapan Berada dalam gelap tidak selalu mengundang petaka Kebijaksanaan mungkin hendak menunjukkan wujudnya Tuhan tidak pernah lelah Sengaja Dia gelapkan langkah Demi manusia menemukan arti hidupnya Tenang dalam menyalakan asa

Apa Adanya

Lampu lampu itu menolak untuk mati Liar memutar ulang memori Pelukan malam menggelapkan realita Berlalu lalang dalam benak, sejenak saja Kuletakkan dan kulepas pada hari, bulan, tahun Ini sudah kesekian kali aku melamun Sekelebat yang kukira hanya sejenak Bersarang menerus di ruang gelap dalam benak Lampu lampu yang menolak untuk mati Memori

Daun yang Menguning

Diterpa angin Daun-daun yang jatuh Indahnya sederhana, begitu saja Tanpa usaha Menyapa seperti tanpa dosa Menghibur jalanan yang dilewati wajah-wajah lelah Lihatlah mereka, syukurilah .pp. apresiasi untuk setiap daun yang tidak sengaja jatuh di kaca helm atau jaket atau tangan, ikut menepuk pundak atas kesedihan dan lamunan yang hanya bisa kubunyikan dijalanan.

Pertanyaan Sederhana

Lebih dari satu kisah. Kehidupan menyimpan jutaan makna. Hati manusia lebih luas dari semesta, sepertinya. Tidak cukup waktu untuk mengerti kalau hanya selama masa hidup. Hanya Tuhan yang bisa mendefinisikan diri mereka, dengan sebenar-benarNya. Aku. Manusia. Aku. Mencari makna. Jika Tuhan bertanya, "Apa yang telah kamu dapatkan dari kesempatan hidup yang telah Aku beri." Mampukah aku menjawabnya? .pp. tugas yang menumpuk dan banyak sekali membuat saya jadi berfikir , " sesignifikan apa hal ini mempengaruhi hidupku ?" dan semoga jawabannya sangat signifikan . karena bertahun tahun sudah hanya untuk seperti ini . iya , aku bosan .

Mimpi Mimpi

Hal yang paling bisa kunikmati saat tidur adalah sebuah perjalanan atau cerita yang seakan nyata. Muncul tanpa rencana dan tidak diduga bagaimana arahnya. Kadang mengerikan, iya. Banyak menyenangkan, mengesankan. Aku pernah terbang. Aku pernah berperang. Aku pernah berjalan panjang. Aku pernah tenggelam. Aku pernah mati ditembak. Aku pernah bertahan dalam pusaran air. Aku pernah menyentuh tangan sesepuh. Aku pernah berpetualang dalam buku. Aku pernah menyelamatkan seseorang. Aku juga pernah diselamatkan. Aku pernah sendirian. Aku pernah dalam pelarian. Aku pernah diasingkan. Aku pernah ditinggal. Aku pernah bertemu kekasih yang pulang, ia sudah lama pergi demi nusa. Aku pernah memiliki seorang anak. Aku pernah menjadi bayi. Aku pernah menjadi bisu. Aku pernah sangat ketakutan. Aku pernah sangat kesakitan. Aku pernah meloncat tinggi sekali sampai aku senang sekali. Aku pernah naik balon udara. Aku pernah naik awan. Aku pernah melihat cahaya. Aku pernah ditipu tetangga. Aku pernah kabur ...

Tidak

Tidak hanya diam, katakan Tidak hanya ucap, buktikan Tidak hanya berjalan, pikirkan Tidak hanya cinta, percayakan

Perspektif

setiap mata memiliki makna pecah jika saling memaksa entah darah, entah air mata aku dan kamu tidak sama jalan kita berbeda setting kita juga berbeda ketika suatu hari tiba bertemu, berbincang, dan duduk berasama berusaha menyamakan irama jika tak sama maka tersenyumlah jangan paksa aku untuk serupa kita tak sama.. walaupun kawan, saudara, dan entah apa lainnya cukup tunjukkan saja. manusia unik dengan caranya lengkap dengan bermacam sudut pandangnya special dengan proses belajarnya kita sempurna bila bersama, menyatu semua jangan tumpahkan darah, pun air mata kecuali bahagia .pp. praying in naivety
Image

Rahasia

Tidak ada yang tahu dibalik senyum itu Apakah luka Apakah bahagia Atau malah rasa murka Jika apa yang ada dalam batin bisa terdengar Mungkin tidak akan lagi sama Memandangnya tak lagi indah Akan terbuka yang dipendam lama Sedikit saja yang mampu menerima Sedikit saja yang rela mendengar Sedikit saja yang bisa ia percaya Sebuah rahasia Yang, dalam benaknya, bijaknya ia simpan sendiri, semampunya. .pp. mungkin dalam ungkap mengungkap , sebaiknya hanya lakukan dengan Yang Maha Pengasih saja

nol

kesempurnaan adalah nol . 0 bulat . tidak bercelah . jumlah 0. tak tampak, tidak bisa dilihat karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Pemaaf .pp.

apakah artinya?

Sangat berusaha memahami tentang sebuah hati yang batas atau limit nya susah dipahami. tahu kah kamu? 1 kali maaf itu selalu aku hargai lebih dari apapun mengerti kah kamu? 10 kali maaf senyumku masih rela menghampirimu coba kamu pahami . 50 kali maaf anggukan tanda terimaku masih ingin menyambutmu sampai pada suatu saat aku datang dan menampar mulus pipimu . jika saja mampu belajar tentang apa itu kata maaf . apa itu makna memaafkan . dan apa itu maksud kepergian seseorang dari hidupmu. perlukah seseorang menjadi kesepian untuk memahami apa itu kebaikan? perlukah seseorang mengalami kemelaratan untuk menyadari pentingnya berhemat? perlukah seseorang mengalami kematian untuk mengetahui pentingnya kehidupan? sebelum suatu akibat itu terjadi, penting juga kan ya memperhatikan suatu sebab . sebelum melakukan suatu hal, penting juga kan ya memperhitungkan ples mines nya .  . kenapa aku memaafkanmu? agar aku bisa menemanimu belajar kesemua itu, menemani prosesmu. walau korban percobaan...

Tentang Eyang

Image
Aku bahkan tidak tahu nama eyang putri sebelum menjadi almarhum. Hanya sosok yang selalu kunikmati senyumnya, walau sebentar saja. Hanya kisah dan tutur kata eyang yang dapat kunikmati hingga nanti kubawa dalam bumi. Eyang putri, kasihku, bidadariku. Suatu hari aku dipeluk eyang yang ringkih, badannya kurus dan rambut yang selalu tergelung rapi dengan pakaian khas jawa. Kulitnya kusut tapi senyum dan raut wajah eyang membuat sosoknya menjadi jauh lebih cantik dari wanita muda yang sering aku lihat di TV. Walau hanya sempat kunikmati sesekali. " Lentoooo " sapaan itu selalu diiringi dengan senyuman dan garis-garis di sudut mata eyang. Aku adalah sebuah lento dimata eyang. Iya aku bulat. Mungkin kalau eyangku kekinian aku akan menjadi tahu bulat. Kepalaku bulat, badanku bulat, tanganku bulat, aku bulat. Tidak banyak memori tentang eyang putri saat masih mendunia, hanya sapaan yang rutin saat lebaran di depan pintu kayu khas di rumah Madiun. Sebatas sering aku melihat eyang lalu...

Harapan

Mungkin salah jika jatuh, bahkan pecah, nantinya Mungkin juga benar, karena.. apa artinya hidup tanpa asa? Menuntut ke "ada" an dalam ke "tiada" an Harapan Tidak ada yang pasti, kecuali Penguasa menghendaki Lebih dari tahu, tentang pengetahuan itu, sudah aku kuasai Tidak ada yang pasti, sungguh berat ucapan janji Kalaupun kita tidak mampu berjanji, Sediakah kita berharap dalam ucap "jika Tuhan menghendaki"? .pp. yang masih meragukan dan menepikan sebuah ide: "Jangan berharap pada manusia, berharaplah pada Tuhan saja." bukankah nyaris tidak mungkin selama hidup ini, sama sekali, kita tidak menaruh harapan pada makhluk, khususnya manusia?