sudah jadi apa kamu?


Pertanyaan "mau jadi apa kalau sudah besar nanti?" selalu berhasil mengoyak kesadaran. Pernah aku bertanya pada seorang teman dan alih-alih menjawab kita malah tertawa, kemudian menghela nafas panjang.

Pandangannya menerawang, pun juga diriku. Kita sudah besar sekarang, pertanyaannya harus direvisi menjadi "sekarang sudah jadi apa kamu?".

Ia tersenyum dan memiringkan kepala, aku balas dengan angkat bahu. Kita tidak tahu. Walaupun beberapa kali telah disuguhi pertanyaan gono gini dan sudah terbiasa dengan ekspresi membeku atau rasa malu, bukan berarti kita berhenti mencari apa yang dituju.

Mungkin ada sedikit keinginan untuk memutar waktu sebelum dekat senja, tapi keterbatasan melukiskan hikmah bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai harapan maupun setapak langkah pertama.

Kita bisa.

Comments

Popular posts from this blog

Trial and Error

Bulan Purnama