Terlelap sudah ia diliputi gelap
Secangkir teh susah payah aku suguhkan, percuma
Tersenyum ia tanpa terusik keriuhan jiwa yang sedari tadi erat mendekap
Ribuan resah kuletakkan, sedikit amarah namun percuma

Pecah layaknya lonceng di tengah temaram
Sejenak ramai kemudian hilang pancaran jiwa
Kuletakkan harapan yang sejak dulu tergenggam
Jika memang ini hanya sandiwara, lebih baik aku pergi saja

Percuma

Comments

Popular posts from this blog

Trial and Error

Bulan Purnama