api


Seperti ombak yang mengajak pasir-pasirnya kembali
Menyeret sejumlah memori
Kita tertawa memandangi diri
Menunjuk bingkai demi bingkai yang dipugar rapi
Sengaja menyisakan api, tidak peduli akan harapan yang ditakdirkan mati
Karena sudah berkali-kali, hingga aku mengerti
Satu dua kali kita akan kembali
Berbincang dan bergurau seperti dulu lagi
Sejenak melupakan duniawi, duduk di ruang imaji

Hanya sesekali

Comments

Popular posts from this blog

Trial and Error

Bulan Purnama