Posts

Showing posts from April, 2018

the unbreakable

Ada sebuah gelas yang tidak bisa pecah Kau panaskan di terik matahari pun tak retak atau memuai Kau jatuhkan ia dari atap apartemen puncak kertajaya pun tidak akan terbelah Bukan dari air, bukan juga tanah, udara, atau api Ia terbuat dari pengetahuan, keyakinan, dan doa, seimbang dan hanya berharap pada Pemilik Nirwana
Petikan senar gitar di teras menggema mengiri laju sang waktu Langit menyambut bintang dengan corak gelap, antara biru dan ungu Tidak akan kuusik ketenanganmu Akan ada, mungkin nanti, satu waktu Ketika terbangun dan tidak kau temukan lagi wujudku Semesta membawa berita Tentang ungkapan kasih matahari pada bulan melalui lembut cahayanya Tentang pelangi yang hanya sesekali menyapa pada saatnya Tentang kesabaran bumi mengiringi kehidupan manusia demi manusia Aku memahami dan meresapi keindahan beberapa sisinya Bukannya aku mengingkari nikmatMu, tapi.. jika hidup di dunia memang hanya sesaat saja Semoga terasa cepat dan dengan segala dayaku mampu membanggakanMu
"Kenapa kamu selalu meletakkan kertas kecil berbentuk bintang setelah kita selesai berbincang?" "Karena kamu selalu membuatku mengerti dan suasana menjadi terang." Bukan, bukan itu jawabannya..

menunggu hujan

kapankah waktu yang tepat itu? lampu demi lampu jalanan menyala menyambut senja redupnya menggantikan cahaya surya aku berhenti sejenak dan membaca pesan lawasnya di pinggir jalan raya kapankah waktu yang tepat itu? kotak-kotak kardus tersusun rapi isi kepalaku lain dengan langkahku yang terpaksa menepi reruntuhan di kota mati mungkinkah kuhidupkan kembali kapankah waktu yang tepat itu? pergantian hari menyayat hatiku tersapu pedang yang digenggam oleh sang waktu langkahku terhenti oleh lesung pipimu yang bersanding mengiringi frasa "aku menunggu" kapankah waktu yang tepat itu? setapak yang mengular menuju oase pelik menyerbu dada, resah atas kenyataan yang sedang berkamuflase percayalah, ini bukan cerita klise karena aku pernah ingin meleleh bersama bubuk jahe di kedai ronde kubenamkan diri, sudah lama kupunahkan egoisme kapankan waktu yang tepat itu? semesta menunjukkan kedua sisi, mikro dan makro lajurnya tidak goyah walaupun telah dirusak oleh ratusan torpedo dan tornado ...
Dilema Adalah sebuah kata yang mudah diucap. Di le dan ma Mudah bukan? Seperti senja Adalah sebuah hal yang dapat kamu temui setiap hari. Biasa bukan? Seperti itulah, hidup. Sederhana dan semua orang mengalaminya. Gampang kan?
Perumpamaan tidak lagi mampu menggambarkan kenyataan, ini terlalu rumit untuk dikonversikan menjadi kata-kata. Gambar, pola, dan angka mendominasi isi kepala namun tidak satupun kata dapat mendeskripsikan kondisi rasa dan logika yang terhambur tanpa permisi, segala kalkulasi menjadi tidak berarti, bahkan intuisi tidak lagi mampu memaknai. Sehingga, pada akhir hari ini, aku memilih untuk diam. Karena bukan kata yang mampu mengungkapkan, tapi mata.