sebenarnya
kudengar suara dibalik senyum palsu perempuan itu kulihat suasana terang di wajah purnama malam itu cermin pun tak mampu menyerupai wajah wajah asli resah demi resah yang tertera oleh tinta di atas kertas debu dan waktu tidak memudarkan ketulusan yang teringkas dalam kata kata ketika tunas telah mejadi kokoh, ketika bumi telah setengah jalan berevolusi individu akan tetap pada keambiguannya, kebingungannya manusia manusia yang berusaha tidak goyah atas riuh resah hatinya pada kesalahan dan kebenaran ia berlompatan mendamba surga atau Tuhannya, terkadang mendamba dunia sampai waktunya tiba apakah akan kutemui disetiap sisi dimensi? ringan renyah obrolan hari ini senyum tipis yang hanya kunikmati sendiri sedikit kebahagiaan di tengah keresahan dan sepi sepenuh hati