Posts

Showing posts from September, 2017

Keterlaluan

Kalau misal bumi bisa bicara, mungkin aku akan gila mendengarkan curahan hatinya. Keterlaluan, manusia. Kita.

gelisah

seisi jiwa terpelanting duduk resah memandangi jam dinding berharap agar tidak berpaling dasar cungkring

Kepuasan Manusia

Pertanyaan tidak berhenti menghinggapi ruang kamarku Kukunci pintu di sebelah lemari baju Seakan ruangan ini berhantu Resah hingga dini hari, aku membatu Dalam imaji, aku mengukir langit-langit Menuliskan jawaban-jawaban atas satu dua pertanyaan rumit Kesadaranku terkoyak oleh resah-resah sederhana Sayang hanya wajahnya saja yang sederhana, bukan isinya Terbuka buku-buku memori Kutelaah satu persatu, memunculkan hikmah dari nurani Apakah cukup hanya kujawab dengan kebaikan atau hikmah-hikmah? Mematikan satu dan menumbuhkan seribu pertanyaan baru Menyeru Menderu Sesak batinku

precious friends are precious

setiap orang di dunia itu butuh gita dan ira, orang yang selalu ngasih effort tanpa diminta dan sudah mengerti tanpa ditanya. - fildza makasih karena sudah kasih apresiasi :) dan mungkin juga fildza harus tau kalau semua orang butuh fildza yang selalu alert dan siap kasih warning kalau ada "sesuatu yang berbahaya". jadi, saling menjaga, supaya tidak terluka.
Lalu untuk apa melakukan jika tidak punya alasan?

Menikmati Cahaya

Matahari terselimuti awan, bersih Ia tampak putih.. atau.. memang ia berwarna putih? Cahayanya membakar semua mata yang menantang, bernyali Hangatnya menghidupi makhluk yang merunduk, tanda patuh pada Ilahi Aku lihat ke atas, terik.. panas Aku lihat ke bawah, tampak jalanku.. jelas Jika ingin kuhargai Sang Pemberi Maka tunduk dalam naungan iman aku melangkahkan kaki . pp . amiiin .. masih silau dengan kesedihan dan kebahagiaan sehingga lupa dengan makna yang diberikan Ilahi dalam tiap detik peristiwa . Apa yang seharusnya kupahami lebih dari yang tampaknya saja .

Apa itu

Jika waktu bisa berbicara Setiap detiknya ia ucapkan Satu dua tiga empat dan seterusnya Masih sanggupkah wajah melukis senyuman? Kecuali jiwa yang tenang Kecuali akal yang lupa Itu kepala akan penuh dengan perasaan khawatir, ketakutan, atau, kata orang, terkekang Merenggut kewarasan Perlukah ia bicara? Mampukah manusia menjalaninya? Jika telah tahu jawaban atas waktu dan makna, Mampukah menanggung bebannya? .pp. sometimes.. the less u know , the better tapi kita harus mencari ilmu dan pengetahuan. jadi.. gimana?